PEMIMPIN HARUS BISA PAHAM MEMAHAMI YANG DIPIMPIN


Pemimpin Permadani Bangsa 

Kita semua bisa membaca, mencermati, dan menimbang yang akhirnya bisa kita menyimpulkan, betapa kepemimpinan negeri ini saat ini lemah. Di tengok dari sisi mana saja sudah kelihatan tdk maksimal cara atau model memimpin yang tengah dijalankan pemimpin yang sekarang. Bahkan cara mudah mengetahui nya saja cukup mudah, silakan anda turun ke bawah di wedangan wedangan, angkringan, dan warung kecil masyarakat lapis bawah tanyakan pada yang ada di sana .. apakah mereka puas dengan keadaan negeri saat ini, saya yakin lebih dari separo yang ditanya ( jika sempat survey ), mereka akan menjawab NO, alias tdk puas. 

Saya tidak akan bicara soal teori bagaimana seorang pemimpin harus paham tentang kematangan berfikir, etos kerja, dedikasi pada negara, komitmen pada bangsa, keteladanan, kejujuran, kecerdasan, dll yang banyak sudah diutarakan para pakar tentang kriteria seorang pemimpin. Karena saya yakin memang itu mesti dimiliki seorang pemimpin negeri ini, walau tidak harus sepenuhnya jika di score harus bernilai B+ atau A, dari semua kriteria yang ada, sebab mustahil juga manusia biasa saat ini bisa sesempurna yang kita angankan.

Ditengah situasi pandemi saat ini yang dampaknya memukul banyak sektor baik level atas, menengah ataupun bawah .. tentu peran pemimpin sangat penting, harus sigap dan cermat mencari solusi yang tepat mengatasi problem masyarakat, terutama masyarakat bawah. Sebagaimana kita paham sektor ekonomi masyarakat sangat terpukul dengan adanya pandemi ini dan penanganannya yang terkesan dan ternilai tidak maksimal. 
Sisi ekonomi masyarakat cenderung jatuh akibat aturan yang ada apapun namanya terkait penganan pandemi .. dan yang terakhir di labeli sebagai PPKM saat ini. 

Dalam situasi yang memprihatinkan ini kehadiran pemimpin dan berikut kebijakan solutifnya yang benar benar bisa mengangkat jatuhnya masyarakat bawah dalam bertahan hidup tentu sangat diharapkan. Namun sepertinya yang terjadi di level bawah justru sebaliknya, para pekerja sektor mikro .. pedagang kaki lima, pedagang asongan, dll justru di beberapa tempat mendapat perlakuan yang tidak simpatik dan baik dari aparat ketertiban dan keamanan dengan berlindung dibalik situasi penanganan Covid-19 yang ada. 

Inilah yang saya maksud dengan pemimpin yang tak bisa dan mampu melihat keadaan masyarakat yang dipimpinnya. Pemimpin yang tidak bisa paham dengan rakyat yang dipimpinnya.

Yang dibutuhkan saat ini adalah pemimpin yang mampu paham dan memahami keadaan rakyat yang dipimpinnya. Karena sudah "hancur hancuran plus babak belur" rakyat bertahan hidup merasakan serba kesulitan jika tak boleh bilang menderita, akibat dari kebijakan pemimpin dan situasi pandemi yang ada dua tahun terakhir ini. Rakyat butuh Hela nafas .. dan bernafas lega lagi ke depan. Kita butuh pemimpin yang mampu memahami masyarakat yang dipimpinnya. Soal kemajuan sektor lainnya .. biarlah para menteri yang ahli di bidangnya masing masing yang mengelolanya. Pemimpin cukup memimpin tim kerjanya yang ada agar solid dan kuat hadapi situasi sulit bangsa ini ke depan. Nuwun.

Umar Yuwono,A.Md. 
Ketua DPD GELORA KABUPATEN SUKOHARJO, JATENG. 
331104100001

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GASPPOL SUKOHARJO TAK LAGI SEKEDAR FORUM KOMUNIKASI PARPOL

POLING GASPOL FSM KEDUA AKAN SEGERA DIGULIRKAN

SISA SISA "SUARA WARGA" PASCA PUTUSAN MK & MENGIMANI TAKDIR