SISA SISA "SUARA WARGA" PASCA PUTUSAN MK & MENGIMANI TAKDIR

Umar Yuwono,A.Md.,LG.
Ketua DPD Gelora Kabupaten Sukoharjo. ( Foto : Istimewa )

Seperti apa yg terjadi pada agenda agenda Pilpres tahun tahun sebelumnya yang sudah berlalu, pasca perhelatan Pilpres selesai, selalu ada menyisakan gelombang narasi narasi kecewa dari para pendukung kandidat yang kalah. Walaupun kandidat yang didukungnya sudah menyampaikan ucapan selamat kepada pihak yang menang. 
Mayoritas masyarakat bersyukur atas putusan final MK kemarin yang menolak seluruh gugatan 01 dan 03. Kebanyakan masyarakat bilang kepastian hukum sudah selesai, sehingga bisa kembali fokus menjalani aktifitas bekerja masing2.  Selain itu juga ada yang menyatakan, lebih baik semua warga kembali pada upaya upaya menjalani hidup tanpa harus terus memikirkan pergulatan 5 tahunan Pilpres yang sudah menjadi agenda rutin berbangsa dan bernegara itu. Presiden dan Wakil Presiden sudah sah terpilih tinggal menunggu pelantikan nya saja. Biarlah Presiden  terpilih bekerja sesuai tugas dan kewenangannya 5 tahun ke depan. Sedang masyarakat kembali beraktifitas pada dunia kerjanya masing2. 
Pun begitu, masih juga tersisa dari sebagian kecil warga masyarakat yang masih saja mengeluarkan narasi narasi ketidakpuasan atas putusan MK yang dibacakan kemarin lalu. Sangat beragam narasi kekecewaan yang masih mengalir .. mulai dari narasi halus, sedang, semi nyinyir hingga narasi kasar khas buzzer. 
Bagi sebagian warga yang sudah matang dan dewasa dalam berbangsa dan bernegara, tentu orientasi keutuhan dan keterjagaan negara saat sekarang dan masa yang akan datang menjadi prioritas utama untuk menimbang dan berfikir dalam konteks hidup berdemokrasi Pancasila  saat sekarang. Kita tidak ingin NKRI ini goyah oleh adanya estafet kepemimpinan 5 tahunan di negeri ini.  Karena itu hanya rutinitas hajatan 5 tahunan negeri ini untuk memilih nahkoda negeri ini dalam berlayar di lautan hidup berbangsa dan bernegara di negeri kita berpijak Indonesia ini. 

Semua proses agenda Pemilu dengan segala plus minusnya sudah dijalani semua mulai dari proses pemungutan suara di TPS, penghitungan berjenjang, hingga proses penghitungan tingkat nasional. Proses layanan pengaduan keganjilan Pemilu hingga gugatan sampai tingkat MK juga sudah dilampaui bersama. Semua ada mekanismenya, soal pro dan kontra itu hal yg biasa sebagai sebuah dinamika politik yg berjalan dan berkembang. 


Keputusan final MK bisa jadi merupakan garis takdir yang harus di terima oleh semua. Karena segala upaya gugatan dan lainnya juga sudah digulirkan beberapa pihak, hingga putusan final kemarin terjadi. Inilah bentuk keputusan final dan mengikat untuk semua yang harus kita hormati. Takdir yang harus kita terima dan jalani hari ini dan ke depan. Apalagi yang harus di kecewakan jika fakta yg terjadi adalah seperti yg sudah terjadi. Sebagai makhluk yang beriman tentunya harus bisa menerima ketetapan dari Alloh SWT yang sudah ditetapkan. Alloh yang menguasai hati para hakim MK .. membolak balikkan hati .. sehingga mereka berketetapan hati dengan keyakinan hati nurani dan pengetahuannya sebagai seorang hakim yang menjalankan tugas dan fungsinya. Dan hasilnya sudah kita ketahui bersama. Itulah proses kehendak Alloh yang menjadi sebuah takdir yang harus kita imani, hormati, dan patuhi. 
Sekaranglah saatnya Indonesia menatap masa depan memajukan Indonesia menuju Indonesia Emas ke depan. Yang kurang baik kita perbaiki yang sudah baik kita tingkatkan. Selamat mempersiapkan program kerja dan Selamat menjalankan amanah kepada Presiden dan Wapres Terpilih Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 2024 - 2029, H.Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Semoga Alloh SWT Merahmati Indonesia Raya. Aamiin. ( NN/Iskeb )

Umar Yuwono,A.Md.,LG.
Ketua DPD Gelora Kabupaten Sukoharjo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GASPPOL SUKOHARJO TAK LAGI SEKEDAR FORUM KOMUNIKASI PARPOL

POLING GASPOL FSM KEDUA AKAN SEGERA DIGULIRKAN